Fakta di Balik Foto Penampakan Wanita Berbaju Hitam Tegap di Atas Batu, Saat Tragedi Susur Sungai

Beberapa waktu lalu warga net dihebohkan dengan foto-foto penyelamatan siswa yang hanyut.

Dalam foto tersebut awalnya terlihat biasa saja, dan setelah dilihat lebih teliti, ternyata dalam foto tersebut ada sosok wanita bebaju hitam yang berdiri tegap diatas batu.

Fakta di Balik Foto Penampakan Wanita Berbaju Hitam Tegap di Atas Batu, Saat Tragedi Susur Sungai

Seketika Foto tersebut langsung menjadi viral, banyak komentar netizen mengenai sosok pada foto tersebut.

Sampai akhirnya ada klarifikasi foto viral penampakan wanita saat tragedi susur sungai di Sleman, Yogyakarta terungkap.

Hal ini seperti yang ceritakan oleh pengunggah foto facebook dan pria penyelamat insiden siswa hanyut tersebut.

Fakta tersebut sekaligus membantah isu miring yang menyebut sosok wanita berwujud hitam itu sosok astral.

Tragedi siswa hanyut menimpa puluhan siswa SMPN 1 Turi di Sungai Sempor, Sleman, Yogyakarta.

Peristiwa ini terjadi saat para siswa menjalani kegiatan pramuka dengan melakukan susur sungai.

Sosok Perempuan Pakai Rok Saat Kodir Tolong Siswa Hanyut Dianggap Penampakan, Terkuak Faktanya
Sosok Perempuan Pakai Rok Saat Kodir Tolong Siswa Hanyut Dianggap Penampakan, Terkuak Faktanya ((facebook @antoxking ))
Saat susur sungai itu, tiba-tiba aliran sungai menjadi deras sehingga beberapa siswa meninggal dunia dan lainnya luka-luka.

Di balik peristiwa nahas pada Jumat (24/2/2020) itu, rupanya ada sosok misterius yang menuai sorotan saat siswa berusaha menyelamatkan diri.

Sosok misterius itu terekam dalam foto seorang pemancing bernama Darwanto alias Kodir yang berusaha menyelamatkan para siswa.

Sosok yang tampak berwarna hitam tersebut awalnya diduga makhluk halus oleh warganet.

Sebab wajah wanita di foto terlihat samar sambil menatap pelajar yang saat itu berjuang menyelamatkan diri.

Setelah ditelusuri, terungkap fakta sebenarnya soal sosok misterius tersebut dilansir dari laman Facebook Antoxking.

Awalnya akun mengunggah potret pemancing Darwono alias Kodir yang membantu menyelamatkan siswa SMPN 1 Turi tersebut.

Dalam unggahan tersebut ada warganet yang berkomentar dan tertarik bertanya tentang sosok misterius di foto Kodir.

'Kui (itu) pelajar OPO (apa) penampakan kui bos,' kata netizen dalam kolom komentar.

Potret wanita saat tragedi susur sungai
Potret wanita saat tragedi susur sungai ((facebook Antoxking))
Lalu akun Antoxking menjelaskan, wanita tersebut bukanlah sosok penampakan, namun sosok Adik Kodir.

'Kui Ki adine sing nulungi kui yoan,tp deknen nunggu kono, (itu adiknya yang menolong dan menunggu di sana)' kata Antoxking menjawab pertanyaan netizen.

Di kolom komentaranya, Antoxking juga sempat menyangka jika wanita dalam foto itu adalah penampakan.

Kemudian, Antoxking bertanya langsung pada Kodir soal sosok wanita yang terpotret kamera dari jarak cukup jauh itu.

"Iya, kita dari awal penampakan, tapi kita udah klarifikasi kalau itu adiknya," katanya.

Aksi Khodir Menyelamatkan Siswa

Saat tragedi siswa hanyut berlangsung, ketika itu Kodir warga Kembangarum, Wetan Kali, Turi telah bersiap untuk memancing bersama adiknya.

Mereka lantas berjalan ke Sungai Sempor yang merupakan tempat tujuannya memancing.

Namun belum sampai di Sungai Sempor, Kodir mendengar teriakan bocah-bocah meminta tolong.

Kodir tak mengetahui dari mana asal sumber suara tersebut hingga akhirnya ia memutuskan untuk mencari.

Alat pancingan yang telah dibawa Kodir sontak ditinggalkannya, ia berusaha keras mencari sumber teriakan minta tolong tersebut.

Hingga akhirnya ia tiba di pinggir tebing setinggi tiga meter.

"Dari tebing saya melihat puluhan anak berada di dasar sungai," ucap Kodir dikutip dari TribunJogja, Senin (24/2/2020).

Darwanto, pemancing yang berhasil selamatkan puluhan anak peserta susur sungai.
Darwanto, pemancing yang berhasil selamatkan puluhan anak peserta susur sungai. ((Tribun Jogja/ Hendy Kurniawan))
Kodir melihat pemandangan mengenaskan saat puluhan bocah tengah berusaha menyelamatkan diri dari gempuran arus Sungai Sempor.

Puluhan bocah nahas itu berusaha keras menyelamatkan diri dengan berbagai cara.

Ada yang berpegangan kayu, batu, dan tidak sedikit juga yang terseret air.

Tanpa pikir panjang, Kodir langsung nyebur ke Sungai Sempor untuk menyelamatkan nyawa bocah-bocah SMPN 1 Turi tersebut.

"Saya tak pikir panjang, apalagi saya sudah hafal betul kondisi sungai di sekitar situ," kata Kodir.

Kodir berkolaborasi bersama sang adik menyelamatkan satu per satu nyawa bocah malang tersebut.

Kordir nyebur dan mengevakuasi anak-anak yang memegangi batu di tengah sungai, sementara sang adik mengevakuasi korban yang ada di pinggir sungai.

"Saya bawa mereka satu per satu ke pinggiran yang bisa dinaiki, ada yang dibawa ke kiri sungai, ke kanan sungai. Saya bawa mereka naik," ingat Kodir.

Selama mengevakuasi para bocah tersebut, Kodir mengaku tak melihat ada anak yang hanyut terbawa arus.

"Semua bertahan, dengan cara memegangi apapun yang ada di sungai," tuturnya.

Kodir mengingat ada sekitar 20 orang lebih anak yang dirinya evakuasi di Sungai Sempor.

Di antara puluhan anak itu, Kodir mengaku korbannya lebih banyak berjenis kelamin perempuan.

Namun rupanya, tak hanya Kodir dan sang adik yang menyelamatkan nyawa para korban.

Beberapa warga juga terlihat mengevakuasi korban tersebut di pinggir sungai sambil memegangi bebatuan.

"Mereka membantu pakai tali," cerita Kodir.

"Setelah semua terevakuasi dan berada di atas tebing, saya coba mencari tangga bambu," sambungnya.

Tangga bambu tersebut dikatakan Kodir untuk menyebrangankan korban ke jalur yang memungkinkan.

Sedangkan Kodir mengaku, proses evakuasi berlangsung kurang lebih tiga jam.

"Dari pukul 14:30 sampai 17:30," sambung Kodir.

Saat itu, Kodir langsung pulang setelah menolong para korban yang terseret arus.

Kemudian ia kembali lagi ke Sungai Sempor sehabis magrib untuk membantu mencari para korban lainnya.

"Nengok di lembah Sempor, sampai pukul 21:30. Terus ada yang ketemu satu lagi itu, meninggal," ucapnya.

Penetapan Tersangka

Kepolisian Daerah Istimewa Yogyakarta (Polda DIY) menetapkan tersangka atas kasus kecelakaan susur sungai Sempor.

Dalam perkembangan penyidikan hari ini Selasa 25 Februari 2020, jumlah yang diperiksa sudah 22 orang.

Terdiri dari tujuh pembina Pramuka, tiga kwarcab, tiga warga/pengelola wisata, dua siswa yang selamat, kepala sekolah serta enam orang tua korban.

"Tadi siang setelah gelar perkara penyidik menetapkan dua tersangka baru dengan inisial R (57) dan DS (57). Juga dilakukan penahanan kepada yang bersangkutan," Kabid Humas Polda DIY Kombes Pol Yuliyanto saat ditemui Senin (24/2/2020).

Adapun R adalah guru dan merupakan ketua gugus depan di sekolah tersebut, dan selama kejadian ia hanya menunggu di sekolah.

Dan DS merupakan pembina pramuka dari luar sekolah yang menunggu di lokasi finish.

"Kita sudah cukup alat bukti, petunjuk sudah cukup mengarahkan yang bersangkutan jadi tersangka," jelasnya.

"Mulai tadi siang sudah dilakukan penahanan. Total ada tiga tersangka dan semua sudah dilakukan penahanan," imbuhnya.

Yuli menuturkan bahwa polisi masih melakukan pendalaman. Apakah nanti ada penambahan tersangka atau tidak, segala sesuatu masih memungkinkan.

Sebelumnya polisi telah menetapkan IYA, seorang guru olah raga dan pembina pramuka sebagai tersangka.

"Justru IYA, DS dan R yang punya sertifikat kursus mahir dasar (kmd) pramuka, harusnya lebih memahami bagaimana keamanan melakukan kegiatan kepramukaan," tegasnya. (*)

Artikel ini telah tayang di suryamalang.com dengan judul Klarifikasi Sosok Wanita di Foto Tragedi Susur Sungai Sleman, Pengakuan Penyelamat Bantah Isu Miring

Editor: Bravi Pangajouw

Belum ada Komentar untuk "Fakta di Balik Foto Penampakan Wanita Berbaju Hitam Tegap di Atas Batu, Saat Tragedi Susur Sungai"

Posting Komentar