Kisah Piluu Budak S3ks ISIS, Ditahan Berhari-hari di Ruang Bawah Tanah Hingga Memakan Bayinya
Seorang remaja berusia 18 tahun, pada tahun 2017 lalu sempat mengungkapkan kisahnya saat ia menjadi budak seks Islamic State of Iraq and Syria (ISIS). Bahkan remaja perempuan tersebut juga mengatakan jika dirinya tak sengaja memakan daging bayinya sendiri.
Remaja yang diketahui bernama Lamiya Haji Bashar ini pun kemudian mengungkapkan apa yang dialaminya itu pada seorang anggota parlemen Irak, Vian Dakhill. Menurut perempuan Yazidi tersebut, bayinya itu dibunuh oleh mereka lalu dimasak sebelum akhirnya dihidangkan kepadanya bersama sepiring nasi.
Bocah 10 tahun meninggal dunia
Vian juga menuturkan selain Lamiya ada korban lagi yang merupakan seorang gadis berusia 10 tahun.
Gadis itu dipaksa untuk melakukan hubungan seksual di depan saudara perempuannya dan ayahnya. Gadis malang itupun akhirnya meninggal dunia.
Ditahan di ruang bawah tanah dan tak diberi makan
Vian mengatakan bahwa ada salah seorang perempuan yang berhasil dibebaskan mengaku bahwa mereka ditahan di sebuah ruang bawah tanah. Mereka ditahan selama 3 hari dan tak diberi makan ataupun minum.
“Salah satu perempuan yang berhasil kami bebaskan dari ISIS mengatakan bahwa dia ditahan di ruang bawah tanah selama tiga hari tanpa makan dan air,” ujar Vian.
Diberi makan
Setelah itu, lanjut Vian, para anggota ISIS tersebut kemudian membawa sepiring nasi dan lauk. Karena merasa kelaparan, perempuan yang ditahan itupun kemudian memakannya.
"Perempuan itu memakannya karena sangat kelaparan," ujar Vian.
Memakan bayinya
Vian mengatakan bahwa setelah perempuan itu memakan makanan yang diberikan oleh mereka tersebut, para anggota ISIS itu lantas memberitahunya bahwa daging yang dimakannya itu adalah bayinya yang berumur 1 tahun.
“Kami memasak anak laki-lakimu yang berumur satu tahun yang kami ambil darimu, dan kamu baru saja memakannya," kata Vian.
Disandera dan dijadikan budak seks
Seperti disebut di awal, perempuan itu berasal dari Etnis Yazidi. ISIS sendiri berada di balik insiden matinya ribuan orang Yazidi. ISIS juga menyandera perempuan dan anak-anak Yazidi. Bukan hanya disandera, mereka juga dijadikan budak seks.
Vian pun menceritakan bahwa ada seorang perempuan yang dibawa oleh ISIS bersama dengan saudari-saudarinya. Ada perempuan yang berusia 10 tahun. Gadis kecil itu kemudian diperkosa hingga tewas.
“Salah seorang perempuan bilang, mereka membawa enam saudari perempuannya. Saudara perempuan termudanya, masih 10 tahun, diperkosa hingga mati di depan ayah dan saudarinya. Dia berumur sepuluh tahun. Pertanyaannya—untuk diri kita sendiri: Mengapa? Mengapa orang-orang biadab ini melakukannya kepada kita?,” ujar Vian.
Kisah Pilu Budak Seks ISIS, Ditahan Berhari-hari di Ruang Bawah Tanah Hingga Memakan Bayinya
Penulis : Moana
23 Juli 2019 15:12
IKUTI SAYA
LAPORKAN BERITA
Kisah budak seks ISIS
Seorang remaja berusia 18 tahun, pada tahun 2017 lalu sempat mengungkapkan kisahnya saat ia menjadi budak seks Islamic State of Iraq and Syria (ISIS). Bahkan remaja perempuan tersebut juga mengatakan jika dirinya tak sengaja memakan daging bayinya sendiri.
Remaja yang diketahui bernama Lamiya Haji Bashar ini pun kemudian mengungkapkan apa yang dialaminya itu pada seorang anggota parlemen Irak, Vian Dakhill. Menurut perempuan Yazidi tersebut, bayinya itu dibunuh oleh mereka lalu dimasak sebelum akhirnya dihidangkan kepadanya bersama sepiring nasi.
2 dari 15 halaman
Bocah 10 tahun meninggal dunia
Vian juga menuturkan selain Lamiya ada korban lagi yang merupakan seorang gadis berusia 10 tahun.
Gadis itu dipaksa untuk melakukan hubungan seksual di depan saudara perempuannya dan ayahnya. Gadis malang itupun akhirnya meninggal dunia.
3 dari 15 halaman
Ditahan di ruang bawah tanah dan tak diberi makan
Vian mengatakan bahwa ada salah seorang perempuan yang berhasil dibebaskan mengaku bahwa mereka ditahan di sebuah ruang bawah tanah. Mereka ditahan selama 3 hari dan tak diberi makan ataupun minum.
“Salah satu perempuan yang berhasil kami bebaskan dari ISIS mengatakan bahwa dia ditahan di ruang bawah tanah selama tiga hari tanpa makan dan air,” ujar Vian.
4 dari 15 halaman
Diberi makan
Setelah itu, lanjut Vian, para anggota ISIS tersebut kemudian membawa sepiring nasi dan lauk. Karena merasa kelaparan, perempuan yang ditahan itupun kemudian memakannya.
"Perempuan itu memakannya karena sangat kelaparan," ujar Vian.
Memakan bayinya
Vian mengatakan bahwa setelah perempuan itu memakan makanan yang diberikan oleh mereka tersebut, para anggota ISIS itu lantas memberitahunya bahwa daging yang dimakannya itu adalah bayinya yang berumur 1 tahun.
“Kami memasak anak laki-lakimu yang berumur satu tahun yang kami ambil darimu, dan kamu baru saja memakannya," kata Vian.
Disandera dan dijadikan budak seks
Seperti disebut di awal, perempuan itu berasal dari Etnis Yazidi. ISIS sendiri berada di balik insiden matinya ribuan orang Yazidi. ISIS juga menyandera perempuan dan anak-anak Yazidi. Bukan hanya disandera, mereka juga dijadikan budak seks.
Vian pun menceritakan bahwa ada seorang perempuan yang dibawa oleh ISIS bersama dengan saudari-saudarinya. Ada perempuan yang berusia 10 tahun. Gadis kecil itu kemudian diperkosa hingga tewas.
“Salah seorang perempuan bilang, mereka membawa enam saudari perempuannya. Saudara perempuan termudanya, masih 10 tahun, diperkosa hingga mati di depan ayah dan saudarinya. Dia berumur sepuluh tahun. Pertanyaannya—untuk diri kita sendiri: Mengapa? Mengapa orang-orang biadab ini melakukannya kepada kita?,” ujar Vian.
Lamiya melarikan diri
Pada awal 2017, Lamiya pernah diperkosa oleh sekelompok pria yang terdiri atas 40 orang. Ia pun mengaku bahwa dirinya dihajar menggunakan kabel ketika mencoba untuk melarikan diri dari ISIS.
Lamiya pun akhirnya meminta keadilan di depan pengadilan Syariah yang memimpin pelariannya bersama beberapa perempuan lainnya. Vian menuturkan bahwa Lamiya sempat mengucap bahwa untuk menghentikannya, para anggota ISIS itu harus membunuhnya.
“Ia bilang, mereka harus membunuhku atau memotong kakiku untuk menghentikanku melarikan diri,” tambah Vian.
Diperlakukan seperti binatang
Dan akhirnya, pada satu titik, beberapa perempuan yang dijadikan budak seks tersebut berhasil melarikan diri dari ISIS. Selama 2 tahun lamanya mereka menjadi korban sanderaan ISIS. Selama itu pula mereka diperlakukan selayaknya binatang. Mereka disandera di Mosul, Irak bagian Utara.
Salah satunya adalah Farida. Farida mengaku bahwa dirinya disandera dan dijadikan budak seks oleh salah seorang anggota ISIS. Anggota itu ternyata sudah memiliki istri dan keluarga. Selama disandera, Farida mengaku bahwa dirinya diperlakukan seperti seekor binatang.
Mengalami trauma
Farida mengaku mengalami luka batin dan beban psikologis setelah mengalami apa yang dia lalui dalam situasi yang ia sendiri sebut “seperti binatang” itu. Ia pun mengaku bahwa dalam keadaan tertekan dirinya tetap berusaha untuk menjaga kehormatannya. Selain mengalami pelecehan, ia juga mengalami kekerasan lainnya.
“Saya mencoba untuk menjaga kehormatan saya, tapi saya tidak berhasil. Mereka melecehkan dan memukul saya, memperlakukan saya seperti binatang," katanya.
Belum ada Komentar untuk "Kisah Piluu Budak S3ks ISIS, Ditahan Berhari-hari di Ruang Bawah Tanah Hingga Memakan Bayinya"
Posting Komentar